Fahri .
Mungkin ramai yang kenal Fahri .
Seorang pemuda yang begitu sempurna , malah diangkat menjadi
watak utama dalam Ayat-ayat Cinta .
Baik novel hatta filemnya , Ayat-ayat Cinta benar-benar menarik
perhatian masyarakat sama ada di tanah airnya ataupun di Malaysia .
“Saya suka cerita tu . Bagus untuk mereka yang bercinta” ,
respon seorang mahasiswa .
“Saya dah menonton 5 kali filemnya . Novelnya pulak saya dah
khatam empat kali ” , reaksi seorang pelajar perempuan .
Lihat , impaknya sangat besar !
Tapi , Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy hanya
dilihat cinta sebagai tunjang utama . Tapi hakikatnya , Habiburrahman El
Shirazy punya maksud tersirat dalam karya ini . Ya , yang tersirat itu ada pada
babak Fahri bersama jeriji besi didalam tembok penjara bersama lelaki gila .
Adakah kalian memerhati ? .
Baru-baru ini , saya mengambil masa untuk menonton filem itu
sekali lagi , supaya benar-benar hadam akan apa yang cuba disampaikan oleh
lelaki gila tersebut . Terdiam sejenak , terfikir saya dibuatnya .
*****************
Baju Fahri ditarik , “Kau masih ingat lagi Fahri akan apa
yang Yusuf katakan? ” , tanya orang gila itu .
Nafas mereka masing-masing turun naik , turun naik . Orang
gila itu menyambung , “Ya Allah jika memang kehidupan penjara lebih bererti
padaku daripada dunia luar maka aku lebih untuk memilih tinggal dipenjara tapi
dekat dengan Mu daripada aku bersama manusia pendusta”
“Allah sedang berbicara kepadamu tentang SABAR dan
IKHLAS......SABAR dan IKHLAS itulah Islam”
“Tapi apa salah saya pada Allah ” , rungut Fahri .
“Istifar Indonesia , istifar ! Allah sedang memberitahu kamu
supaya jangan sombong ! Ingat siapa diri kamu !” , bicara waras seorang gila .
*****************
Sudah memerhati ? Mungkin ia suatu dialog biasa-biasa , tapi
hakikatnya , ia membawa satu pengajaran yang sangat luar biasa .
Manusia , jangan sombong !
Kalaulah kamu ditakdirkan handsome , punyai suara yang sedap
, berketerampilan , kamu masih lagi memegang staus HAMBA .
Kalaulah kamu merupakan pelajar terbaik , pandai , disukai
ramai orang , fasih bertutur , kamu masih lagi memegang status HAMBA .
Kalaulah kamu ditimpa kemalangan , berbulan-bulan di
hospital , derita sakit itu , derita sakit ini , kamu masih lagi berstatuskan
HAMBA .
Kalaulah kamu dikeji , dihina , masih lagi melakukan
kemungkaran , masih lagi berseronok melakukan perkara yang mengundang marah
Allah , kamu juga berstatus HAMBA .
Maka , sudah menjadi resmi HAMBA ialah , diuji oleh PEMILIK
HAMBA ; ALLAH .
Allah punyai hak keatas kita , maka ALLAH berhak untuk
menguji kita . Maka , hamba yang lupa dirinya sebagai hamba , akan merasa tidak
sedia untuk menerima ujian dari Dia . Dalam taatnya , dengan segera dia melatah
mempersoalkan kewajaranya dirinya menjadi seperti ini , mempersoalkan dirinya
diuji .
“Patutkah manusia
menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata ; “kami beriman” ,
sedangkan mereka tidak diuji ? ” ( Al-Ankabut ; 2 )
Maka , di saat kamu menghadapi kesulitan dalam pembelajaran
, difitnah rakan , menghadapi kemalangan , sering merasa duka cita , memeiliki pelbagai nikmat , punyai suami yang memahai maka
ketahuilah , Allah sedang berbicara dengan kamu .
Moga bermanfaat untuk semua termasuk saya .