Semua orang ada cita – cita . Yang kat sini nak jadi tu , yang kat sana nak jadi ni . Macam –macam yang telah kita idamkan untuk membentuk dan merealisasikan cita-cita kita . Malah , untuk mencapai sesuatu cita-cita , kita perlulah berusaha keras untuk mendapatkannya . Namun , bagaimana cita-cita itu ?
Mari kita kembali pada diri kita ...
Berapa jarak diri kita dengan cita-cita ?
Berapa jarak diri kita dengan ajal ?
Jika kita lihat pada diri kita , ujian selalu mengelilingi kita . Abis satu ujian , satu ujian lain pula yang datang , namun , ajal pula , sentiasa menghampiri kita . Tapi , satu perkara yang kita jauh darinya ialah , cita-cita . Ya , cita –cita . Malah , cita-cita ini satu perkara yang entah jadi , entah tidak terjadi buat diri kita .
Seperti yang saya katakan tadi , cita-cita satu perkara yang entah jadi , entah tidak terjadi , maka , pernahkah kita terfikir , ajal datang dulu sebelum kita mencapai cita-cita yang ingin kita gapai . Haa , cam ne nak buat ek ? Adakah segala usaha kita untuk mencapai cita-cita tersebut menjadi sia-sia?
Kita duk kejar cita-cita , namun ajal datang dulu . Adakah kita sudah bersedia menghadap DIA dengan baik dek kerana sibuk mengejar cita-cita kita ?
Manusia diciptakan untuk mencari keredaan ALLAH . Pernah saya bicarakan dahulu , dunia ibarat tikar sejadah , maka , hidup didunia hanya untuk melakukan perkara-perkara yang baik sahaja umpama seseorang yang berada di tikar sejadah , hanya khusus untuk melakukan ibadah . Namun , tak salah jika dalam pengembaraan kita sebagai hamba ,kita tanamkan cita-cita .
Namun , sejauh mana cita-cita kita dapat dibangunkan ?
Ajal datang tanpa diduga . Malah , malaikat pun tidak mengetahui akan rahsia ajal seseorang hamba . Tup tup , dah meninggal . Moga kita pergi dalam keadaan yang kita sudah bersedia membawa bekal .
Namun , cita – cita , kita gapai melalui sasaranya dan waktunya tapi , cita-cita tidak bersama kita sewaktu kita dipembaringan sana . Jadi bagaiman ?
Cita – cita boleh dibahagikan kepada dua , kearah akhirat dan kearah dunia . Orang yang bijak ialah orang yang menjadikan dunianya sebagai sandaran cita-citanya diakhirat . Caranya , setiap yang kita cita-citakan mestilah diselitkan dengan ketqwaan . Kembali pada Tuhan , pasti cita-cita kita kan dipermudahkan . Contohnya , jika kita ingin menjadi seorang doktor , kita mestilah menjadi doktor yang beriman dan bertaqwa . Jika mahu menjadi pegawai bank , mestilah menjadi pegawai bank yang beriman dan bertaqwa . Dengan itu , kita dapat selarikan cita-cita yang ingin kita gapai di akhirat dengan cita-cita kita didunia .
Ajal itu pasti , namun , cita-cita itu insyaALLAH menjadi andai itu yang terbaik untuk kita temui .
Moga ada manfaat untuk kita semua termasuk saya .
No comments:
Post a Comment